Jambret motor

Jakarta sekarang udah ga aman. Bukan jakarta aja, tapi juga dimana-mana. Gara-gara urusan perut atau mungkin eksistensi orang mau ngelakuin apa aja.

Akhir taun 2013 yang lalu aku baru aja di jambret. Aku bekerja di media dan sering pulang malam. Sabtu dini hari tanggal 28 desember aku baru pulang dari Ph jam 2 malam sehabis mengecek materi yang akan tayang. Ph tersebut ada di kemang dan aku keluar menuju ke tegal parang. Setelah keluar dari bangka, aku dan cowokku yang menjemput memasuki jalan tendean.

Sewaktu kami mau memutar balik ke arah pancoran aku sedikit was-was karena kukira ada mobil ngebut yang terlalu mepet dengan motorku. Tapi ternyata itu adalah motor modifikasi yang suaranya keras. Perasaanku masih was-was tapi aku tidak tahu kenapa.

Setelah puter balik, aku tidak mendengar lagi raungan si motor. Setelah 100 meter tiba-tiba aku mendengar lagi raungan motor yang melaju cepat seperti sedang tracking. Aku tidak berpikir buruk, tapi tasku dijambret dan penjambret dengan cepat kabur. Aku dan cowokku sampe jatuh karena oleng.

Aku menangis sejadi-jadinya. Kartu, gadget, dan uang di dalam tas itu hampir 10juta harganya. Tapi pemulung sampah yang menolong kita berkata dengan bijak, kalau aku jangan menangis dan harus ikhlas karena aku masih memiliki nyawa dan harta masih bisa dicari.

Perkataan mereka benar tapi 2 hari aku masih memikirkan hartaku yang hilang. Tapi lalu aku paham dan bersyukur karena tasku langsung putus saat kejambret karena penjambret itu ngebut dan tidak mengerem sama sekali. Aku ga kebayang kalo tasku tidak putus maka aku akan terseret dan terpental jauh.

Lalu aku bersyukur kalau lukaku hanya lecet dikaki dan tanganku keseleo karena menahan jatuh. Karena modus penjambretan banyak yang lebih berbahaya:
1. Motor yang ngebut sekali dan tidak mengerem tidak peduli apakah korbannya jatuh atau tidak. Banyak korban yang sampai patah tulang, luka parah karena terseret dan terpental, bahkan ada yang sampe meninggal
2. Modus dimana penjambret sambil memegang tas juga sambil menendang korbannya. Ini sangat berbahaya mengingat penjambretan terjadi diatas motor yang berjalan
3. Modus begal. Pejambret membacok target untuk memutuskan tas. Modus ini biasanya juga karena penjambret juga ikut dalam geng motor.

Aku menganggap itu hanya buang sial. Pengalaman yang harus aku alami agar aku bisa menyebarluaskan pengalaman ini untuk kewaspadaan orang lain.

Jadi, meskipun kamu cowok, tetep harus berhati-hati. Kalau mau pulang larut, jangan mentingin gaya, mending pake tas ransel yang kelihatan kokoh karena pejambret juga males susah-susah menarik tas target.

Dan jika kamu warga jakarta dan naik motor, hati-hati lewat jalan tendean dan pancoran karena pejambretan ini ternyata sering terjadi di lokasi tersebut karena jalanannya yang lurus panjang tanpa lampu merah, tapi banyak cabang jalan besar untuk kabur.

So, harus waspada ya....

Posted via Blogaway


Posted via Blogaway

Comments