Pengalaman makan di Chicken Story, membuat trauma

Chicken Story merupakan salah satu restoran yang bisa dibilang kita bisa jumpai hampir di setiap mall, apalagi di Jakarta. Dari dulu aku tertarik untuk coba makan di restoran ini tapi ntah kenapa pada akhirnya selalu memilih tempat yang menurutku lebih menarik (bukan berarti secara looks chicken story ga menarik yah..)

Anyway sehabis lebaran ini karena tempat makan di dekat kantor banyak yang belum buka, akhirnya aku dan teman-teman memutuskan untuk pergi ke Pasar Festival untuk makan siang. Karena aku lagi hamil, maunya makan yang seger-seger dan dimasak alias bukan fast food. Temenku menyarankan untuk makan di Chicken Story Pasfest. Well, karena belum pernah nyoba aku mau mengikuti saran temenku.

Akhirnya kita berlima memilih makanan masing-masing. Agus dengan nasi goreng komplitnya, aku dan Tasya dengan soto betawinya, Mas santo dengan Ikan gorengnya, dan Mbak Wiwin dengan mie godognya. Setelah menunggu setengah jam akhirnya makananpun datang satu persatu. Lama yah booo...But first Impression, they look delicious!

Tapi setelah dimakan....
Soto Daging: Dagingnya seperti tidak matang sempurna. masih terlihat bagian yang mentah. akhirnya aku cuma makan sebagian terutama daging potongan besarnya, yang dagingnya sudah disuir dan matang. sedangkan potongan besarnya tidak

Nasi Goreng: Bumbunya kurang terasa alias kurang bumbu dan cenderung kemanisan
Mie Godog: Bumbunya terasa belum matang. Jadi seperti makan mi pakai sambal terasi. Mie-nya pun belum matang sempurna
Ikan Goreng: Ini yang paling parah. Setelah ikan dibelah, baunya luar biasa.... ikannya sudah busuk! Setelah kita complaint dan meminta pelayan menanyakan ke chef, menurut chefnya baunya itu normal. What?? bagaimana bisa normal orang aku yang duduk cukup jauh saja sudah tercium baunya...

Pelayan sampai berganti 2 kali karena beberapa kali (karena menunggu dan complaint makanan) kita sempat menegur. Tidak di sediakan tissue di meja. Dan lengkaplah rasa kesal kita saat melihat customer dari 2 meja lain complaint dan marah-marah di kasir. Salah satunya karena masalah tissue dan list makanan di bon yang tidak sesuai, yang lebih parahnya (ntah itu manager outlet atau tidak) saat customer yang complaint pergi, pegawai tidak berseragam itu malah tertawa-tawa seperti tidak ada rasa bersalah.

Melihat itu kita akhirnya lebih berhati-hati jika bon datang. Benar saja... saat bon datang kita di cas untuk 2 makanan yang tidak kita nikmati. Akhirnya kita kembali complaint dengan baik-baik, namun kali ini langsung di kasir. Sayangnya pembicaraan itu tidak aku rekam sebagai bukti. Saat kita complaint, sang kasir yang lain keceplosan bahwa masih banyak pegawai yang cuti dan yang memasak bukan chef-nya. what??? lalu kenapa maksa untuk buka yah? kalo tetep buka harusnya ada chef pengganti.

Ntah yang dibilang kasir itu benar atau tidak, yang jelas pengalaman itu cukup membuat aku trauma. Pastinya aku akan mikir berkali-kali kalau ada yang menyarankan untuk makan di sana. Ntah di outlet Chicken Story yang lain sama atau tidak, tapi semoga pengalaman dan review ini membantu menggambarkan pengalaman dan rasa makanan disana....

Comments